Rokok sudah tidak lagi asing di telinga orang Indonesia. Melihat sejarah jumlah perokok didunia pada tahun 2008 WHO melansirkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak didunia setelah cina dan India. Apabila kita melihat sudut jumlah rokok yang dihabiskan atau dikosumsi, konsumen terbesar didunia setelah Cina, Rusia, Amerika Serikat, dan Jepang di tahun 2007.
Di Indonesia hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2010 menunjukkan angka satu dari tiga orang di Indonesia adalah seorang perokok. Prevelensi kelompoknya pada usia di atas 15 tahun yang menghisap asap rokok setiap hari secara nasional sebesar 28,2%. Dan yang paling tinggi perokok Indonesia berada pada kelompok usia 25-64 tahun. Lalu bagaimana Sejarah awal penemuan rokok ini? Darimana dan siapa perokok pertama di dunia? Berikut artikelnya semoga bermanfaat.
Menurut salah satu sumber, Awal mula atau sejarah ditemukan rokok masih tidak jelas. Berdasarkan data searah, rokok berawal dari sebuah tradisi mengisap tembakau, membakar tembakau, dan mengunyah tembakau yang dilakukan oleh suku Maya, Aztec, dan Indian sejak 1000 tahun sebelum masehi. Tradisi ini ditujukan sebagai media persahabatan dan persaudaraan ketika beberapa suku berbeda berkumpul, Rokokpun menjadi alat yang digunakan dalam ritual dengan tujuan pengobatan dan penyembuhan. Hingga Kru Colombus membawanya kedalam peradaban di Inggris serta perdagangan tembakau yang dumulai sejak tahun 1500an, Tembakau yang dipilih adalah tembakau virginia dan masih eksis hingga detik ini.
Manusia yang menghisap rokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, mereka pergunakan hal tersebut untuk keperluan ritual seperti memuja dewa ataupun roh. Di abad ke 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika sebagian dari penjelajah Eropa ikut serta mencoba menghidap rokok dan kemudian ia membawa tembakau tersebut ke Eropa. Kebiasaan merokok akhirnya mulai muncul di kalangan bangsawan-bangsawan Eropa. Di Eropa ini orang-orang yang merokok hanya dipergunakan untuk kesenangan semata-mata berbeda dengan bangsa Indian yang dipergunakan sebagai sarana ritual. Di abad 17 para pedagan Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok sudah mulai masuk di negara-negara islam.
Pada sumber lain mengatakan bahwa penemuan rokok pertama kali adalah di abad ke 18 dimana pengemis dari Seville mulai memunguti sisa-sisa cerutu yang ditinggalkan oleh pemuda-pemuda kayak di kota tersebut, Yang kemudian membungkus sisa-sisa tembakau tersebut dan ia nyalakan. Rokok pertama kali dihisap dan dapat dibuktikan dengan melihat pada tiga lukisan abad yang 18 yang dibuat oleh pelukis Francisco de Goya. Lukisan-luikisan tersebut diantaranya adalah
- La Cometa (layang-layang)
- La merienda en el Manzanares (Tamasya di Sungai Manzanares)
- El juego de la pelota pala (Peluru atau Bola dan Game pedal)
Penggunaan tembakau dalam bentuk rokok menjadi terus meningkat dan sangat populer selama dan setelah peperangan crimean. Faktor ini juga didukung oleh pengembangan dari tembakau yang berkualitas untuk rokok. Selama perang Dunia I dan II, Rokok sudah hal yang tidak asing bahkan di jatah kepada tentara. Hingga pada pertegnahan abad 20, kampanye kesehatan tentang efek kurang baik rokok mulai dan secara luas diperkenalkan. Kampanye ini mengenalkan tentang dampak buruk pemakaian rokok, yang dikenalkan dengan teks yang ada pada bungkus rokok.
Sumber :
http://indonesiaindonesia.com/
http://belajar-sampai-mati.blogspot.com/
http://ryanra.wordpress.com
Menurut salah satu sumber, Awal mula atau sejarah ditemukan rokok masih tidak jelas. Berdasarkan data searah, rokok berawal dari sebuah tradisi mengisap tembakau, membakar tembakau, dan mengunyah tembakau yang dilakukan oleh suku Maya, Aztec, dan Indian sejak 1000 tahun sebelum masehi. Tradisi ini ditujukan sebagai media persahabatan dan persaudaraan ketika beberapa suku berbeda berkumpul, Rokokpun menjadi alat yang digunakan dalam ritual dengan tujuan pengobatan dan penyembuhan. Hingga Kru Colombus membawanya kedalam peradaban di Inggris serta perdagangan tembakau yang dumulai sejak tahun 1500an, Tembakau yang dipilih adalah tembakau virginia dan masih eksis hingga detik ini.
Manusia yang menghisap rokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, mereka pergunakan hal tersebut untuk keperluan ritual seperti memuja dewa ataupun roh. Di abad ke 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika sebagian dari penjelajah Eropa ikut serta mencoba menghidap rokok dan kemudian ia membawa tembakau tersebut ke Eropa. Kebiasaan merokok akhirnya mulai muncul di kalangan bangsawan-bangsawan Eropa. Di Eropa ini orang-orang yang merokok hanya dipergunakan untuk kesenangan semata-mata berbeda dengan bangsa Indian yang dipergunakan sebagai sarana ritual. Di abad 17 para pedagan Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok sudah mulai masuk di negara-negara islam.
Pada sumber lain mengatakan bahwa penemuan rokok pertama kali adalah di abad ke 18 dimana pengemis dari Seville mulai memunguti sisa-sisa cerutu yang ditinggalkan oleh pemuda-pemuda kayak di kota tersebut, Yang kemudian membungkus sisa-sisa tembakau tersebut dan ia nyalakan. Rokok pertama kali dihisap dan dapat dibuktikan dengan melihat pada tiga lukisan abad yang 18 yang dibuat oleh pelukis Francisco de Goya. Lukisan-luikisan tersebut diantaranya adalah
- La Cometa (layang-layang)
- La merienda en el Manzanares (Tamasya di Sungai Manzanares)
- El juego de la pelota pala (Peluru atau Bola dan Game pedal)
Penggunaan tembakau dalam bentuk rokok menjadi terus meningkat dan sangat populer selama dan setelah peperangan crimean. Faktor ini juga didukung oleh pengembangan dari tembakau yang berkualitas untuk rokok. Selama perang Dunia I dan II, Rokok sudah hal yang tidak asing bahkan di jatah kepada tentara. Hingga pada pertegnahan abad 20, kampanye kesehatan tentang efek kurang baik rokok mulai dan secara luas diperkenalkan. Kampanye ini mengenalkan tentang dampak buruk pemakaian rokok, yang dikenalkan dengan teks yang ada pada bungkus rokok.
Sumber :
http://indonesiaindonesia.com/
http://belajar-sampai-mati.blogspot.com/
http://ryanra.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar